PICT. BY : tarmujieboy.wordpress.com
Kondisi
gue minggu ini benar-benar terasa sangat mengkhawatirkan. Melebihi orang yang
kebelet kentut di tengah-tengah kerumunan manusia yang sedang meditasi. Karena
apa? Tidak lain, tidak bukan, karena kenangan indah bareng si eks yang
tiba-tiba ke-replay tanpa kemauan gue sendiri.
Entah
kenapa kenangan itu bisa berontak keluar. Padahal udah gue pendem, gue kubur,
gue tutup, gue semen, gue block pake firewall yang gak mungkin di susupi oleh
virus buatan hacker ternama sekalipun. Password yang gue pake buat menutup
kenangan itu juga udah lebih dari 140 karakter. Gak mungkin ada yang bisa
bobol, deh.
Usut
punya usut setelah gue cek n ricek. Gue pun tersadar akan kesalahan fatal gue.
Tentang bagaimana cara menyikapi kenangan itu sendiri. Gue terlalu mengekang
dan gak mau nerima kejadian yang terekam itu udah menjadi sebuah
"kenangan". Yap! That way is totally wrong, friends.
Menurut
apa yang udah gue rasain, cara terbaik saat kenangan itu berontak, ya cuma ada
satu cara : tersenyum. Kenapa tersenyum? Oke, gue ambil contoh kasus perkosaan
dan pasutri yang ngelakuin hubungan intim sama suaminya. *lap keringet* *usap
celana*
Subjeknya
sama, cuma objeknya yang beda. Sama-sama "nyolok" dan
"dicolok". Suami istri ngelakuin dengan sukarela, tersenyum, tanpa paksaan.
Hasilnya? Memang sakit sih. Tapi terselip rasa enak di dalam kesakitan tadi.
Bahkan cenderung bikin ketagihan. *cerita ini bukan pengalaman penulis. wong
pacar aja belom ada, gimana mau "ehem-ehem" sama istri. -_-*
Contoh
yang kedua. Kasus pemerkosaan. Karena namanya diperkosa, ada unsur paksaan dari
pihak yang memperkosa dan penolakan dari pihak yang diperkosa. Karena ada
paksaan dan penolakan, si korban cenderung kesakitan tanpa merasakan
kenikmatan. Malah bisa menimbulkan trauma di pihak korban. *ini juga bukan
pengalaman penulis.*
Begitulah
menurut pemikiran gue. Nyambung-gak nyambung tolong di sambung-sambungin aja.
Yang penting intinya tersenyum di saat kenangan indah bareng si eks itu
meloncat keluar saat di simpan rapat-rapat. Biarkan memori itu berputar tanpa
di tolak. Nikmati dan tersenyum. Sekian.
Yang
mau berhubungan intin, boleh komen di bawah. Eh! Yang mau komen, maksudnya.
Silahkan komen di kotak berkoar yang tersedia dibawah. Terima kasih.
PS : Kamu-kamu seneng sama tulisan-tulisan gue? Bolehlah di follow twitter gue. Kalo ada postingan baru, gue selalu bikin pengumuman di twitter. Twitter gue >> @rithauries << :')
PS : Kamu-kamu seneng sama tulisan-tulisan gue? Bolehlah di follow twitter gue. Kalo ada postingan baru, gue selalu bikin pengumuman di twitter. Twitter gue >> @rithauries << :')
Tidak ada komentar:
Tempat Berkoar