Follow Me On Twitter

Minggu, 06 Januari 2013

Kisah Awal Seorang Pangeran

Di postingan kali ini, gue mau agak "belok" dari tulisan gue sebelumnya. Gue mau coba bikin cerpen. Tapi ini baru awalnya doang, belom sampe ke masalah dan klimaksnya. Tapi kalo banyak yang suka, gue janji bakal gue terusin cerpen gue yang satu ini. :)

Langsung aja nih. HAJAR!

Zaman dahulu kala. Di sebuah kerajaan yang teramat megah dengan desa yang makmur. Hiduplah seorang pangeran bernama Bhol Raphedh. Anak kandung dari Raja Sumpeltit dan Ratu Ndhak Pherawan. Jika di kerajaan-kerajaan tetangga pangeran punya style fashion necis, maskulin, pokoknya rapi. Pangeran Bhol ini gak terawat. Dari muka sampai kaki. Dari ujung rambut sampi ujung jem...pol.

Rambut awut-awutan ala orang gila pasar inpres. Kumis dengan potongan gak rata, sebelah kumis sebelah bulu ketek. Jenggot yang mulai tumbuh di jidat dan lubang hidungnya. Siapapun yang melihat Pangeran Bhol pasti akan merasa iba. Malah, terkadang ada rakyat yang memberikan Pangeran Bhol uang 500 perak bekas kerokan. Rakyat mengira dia pengemis. Sungguh kasihan nasib pangeran Bhol.

Suatu ketika. Pangeran Bhol sedang berjalan-jalan di kerajaan sebelah dengan menaiki kendaraan yng teramat megah pada saat itu, unta yang telah dilengkapi dengan sistem NOS dan per yang aero dinamis. Pangeran Bhol teringat pesan ibunda tercinta untuk memberikan kabar saat sudah sampai di kerajaan sebelah. Pangeran pun merogoh dashboard yang menempel di punuk unta untuk meraih blackberrehnya. Apa daya, setelah melihat layar blackberrehnya ternyata ada sms dari operator. Sms yang mengatakan bahwa paket blackberrehnya abis pada detik itu juga. Dan dia tidak mempunyai pulsa sedikitpun.

Dalam kegalauan Pangeran berdiri. Pangeran kepikiran sama ibunda tercinta. Pangeran takut ibunda khawatir karena dia belum memberikan kabar. Beberapa detik kemudian, mata pangeran terbelalak, keringat dingin mengucur di wajahnya, mulutnya nampak pucat. Ternyata sang Pangeran melihat counter pulsa di ujung jalan. Hatinya pun sumringah. Tanpa sadar dia melakukan joget gangnam style sepanjang perjalanan menuju counter tersebut.

Didepan counter, Pangeran tak kalah kagetnya. Dia melihat sesosok wanita yang terlihat anggun. Kulitnya putih, rambutnya lurus, hidungnya mancung, bibirnya merah merekah, penampilannya benar-benar terlihat seperti seorang Putri Kerajaan. Pangeran yang melihat hanya bisa mematung, keringat yang kali ini hangat keluar deras dari jidatnya, terlihat iler yang membahasi bibir sampai baju layaknya seseorang yang keracunan susu basi. Yak! Pangeran jatuh cinta kepada penjaga counter pulsa yang cantik ini.

"Misi, mbak. Mau isi pulsa." Sapa si Pangeran. "Iya. Voucher apa elektrik?" Timpal si mbak cantik. "Voucher aja. Yang goceng." pangeran menjawab dengan semangat. "Oke. Tunggu sebentar, yah." si mbak pun membuka laci tempat voucher pulsa disimpan. "Ini mas, vouchernya." si mbak memberikan voucher ke Pangeran yang di panggil mas itu. Tidak sengaja, tangan mereka bersentuhan saat Pangeran mengambil voucher. Hati Pangeran semakin berdegup kencang!

Langkah kecil pangeran menjauh dari counter pulsa sambil bergegas memasukkan kode voucher yang tertera di belakang voucher. Pulsa yang ditunggu, masuk. Pangeran langsung menelpon ibunda tanpa basa-basi. Selain memberikan kabar, pangeran menceritakan mbak yang berada di counter tadi. Pangeran memberi tahu bahwa dia telah jatuh cinta. Sang ibunda yang mendengar langsung mengucurkan air mata. Beliau terharu. Akhirnya ketakutan sang ibunda selama sang pangeran menjomblo tidak terbukti. Ibunda takut anaknya mengalami kelainan seksual. Beliau takut anaknya hanya nafsu terhadap penyu sumatera.

To be continued...

Tidak ada komentar:

Tempat Berkoar